Cuma Modal Gadget dan Internet, Bisnis Ini Tak Terdampak Virus Corona
Banyak orang mulai melihat bisnis perdagangan (commerce) online emas dan mata uang asing (mata uang) atau pertukaran mata uang asing sebagai alternatif investasi di tengah Cood Virus Covid-19, karena hal itu bisa dilakukan dari yang rumah (kerja dari rumah) perangkat hanya dikapitalisasi dan koneksi ke Internet.
Eksekutif Presiden Dimimax, Yadi Supriyadi, menegaskan bahwa banyak operator atau investor menuai manfaat lebih dari 20 persen dalam satu hari pada platform. Hal ini disebabkan tingkat pengembalian atau kembali emas dan perdagangan mata uang sangat besar.
Selain itu, juga menawarkan layanan pendidikan kepada pelanggan agar tidak terjebak oleh investasi Bodong, sehingga mereka dapat menghasilkan performa maksimal.
"Operasi Exchange bahwa mereka bernegosiasi (pembelian / penjualan) dari produk-produk keuangan. Dalam hal ini menggunakan mata uang atau barang dagangan (emas) berdasarkan harga di pasar saat transaksi dilakukan," katanya di Jakarta, Senin, Maret 30, 2020.
Sementara itu, kepala analis Dimimax, Centel Yani mengatakan, bersama dengan peningkatan pemahaman masyarakat Indonesia pada perdagangan mata uang asing, ini memiliki dampak positif pada Dimimax pelanggan, yang jumlahnya meningkat.
Awal tahun ini ia telah mencapai jumlah volume perdagangan di start-up dari 100 ribu lot per bulan dengan lebih dari 26 instrumen mata uang, termasuk emas.
"Virus Crown membuat orang wajib bekerja dari rumah, sehingga mereka mulai berpikir tentang investasi baru dengan hasil yang cepat. Salah satunya adalah emas dan mata uang perdagangan," jelasnya.
Centeli menambahkan bahwa jika itu adalah waktu yang tepat untuk memulai bisnis belanja mata uang, karena bisnis ini tidak terpengaruh oleh virus mahkota. "Bisnis ini bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja," katanya.